MENTARI YANG HAMPIR TENGGELAM (Skenario Sinetron Durasi Dua Jam)
MENTARI YANG
HAMPIR TENGGELAM
(Skenario
Sinetron durasi dua jam) by Ami Daria
SINOPSIS
Almarhum Pak Sastro ternyata bukan
ayah kandung Rica. Pantas saja Handoko, keponakan pak Sastro jatuh cinta
padanya. Setelah tahu Handoko bukan sepupunya akhirnya Rica menerima cinta
Handoko.
Handoko menemani Rica mencari keberadaan ayah kandungnya agar bisa menjadi walinya di pernikahannya. Setelah menelusuri keberadaan ayah kandungnya, berdasar keterangan ibunya, Rica dapat bertemu dengan ayah kandungnya.
Ternyata ayah kandungnya adalah orang tua yang selama ini sangat dibenci Rica. Dia adalah lelaki hidung belang yang selama mencoba merayu Rica.
========================================================
PARA PELAKU :
1. MIA
(40 tahun)
Wajahnya yang manis juga lembut
mengambarkan kelembutan hatinya juga ketegarannya dalam mengarungi kehidupan
yang penuh dengan lika-liku. Semua kasih sayang dan perhatiannya tercurahkan
sepenuhnya untuk putri tunggalnya.
2. RICA
(18 tahun)
Kelembutan dan tindak-tanduknya
mirip dengan ibunya, (Mia). Namun dibalik kelembutannya, dia juga keras kepala,
mandiri dan tegas.
3. HANDOKO
(26 tahun)
Tampan, simpati dan sabar. Sikapnya
pada Rica selalu ngemong. Dia juga sangt pandai menyembunyikan perasaannya.
4. HERU
(50 tahun)
Sikapnya sangat menghargai dan
menghormati Mia, sebagai kakak iparnya. Setiap kata-katanya tertata rapi
menunjukan kedewasaan dan kesabarannya dalam bersikap.
5. HASAN
(50 tahun)
Kalau melihat perempuan cantik
matanya ijo. Terlalu percaya diri dalam mencoba menarik hati wanita hingga tak
bercermin pada keadaan dirinya.
6. ROHMAN
(50 tahun)
Sikapnya kurang dewasa untuk ukuran
usianya. Dengan berbagai cara mencoba merebut hati Rica dan Mia.
7. SRI
(30 tahun)
Penjual lauk-pauk Sikapnya lugu dan
blak-blakan.
8. PEMBELI
(30 tahun-40 tahun)
Ibu-ibu rumah tangga dengan segala
keunikan pribadi masing-masing.
SETTING
1. HALAMAN
RUMAH MIA
Halaman rumah Mia berjajar dengan
halaman rumah Heru karena rumah mereka juga sejajar. Halaman itu luas, hanya
ditanami tanaman hias.
2. TERAS
RUMAH MIA
Teras itu luas. Satu meja bundar
dengan empat kursi ditata sejajar pada sisi kiri. Pintu masuk ada disisi kanan.
3. RUANG
TENGAH RUMAH MIA
Di sisi kanan ada mesin jahit yang
diletakkan dekat dinding, menghadap jendela. Meja dan empat kursi kayu
sederhana, ditata melingkar dengan posisi meja ditengah.Pada sisi kiri terdapat
pintu tanpa daun pintu lurus dengan pintu yang munuju ruang belakang.
4. KAMAR
TIDUR RICA
Ranjang kayu ukuran sedang, dihiasi
dua bantal dan satu guling. Didepannya terdapat meja belajar dan lemari dua
pintu setinggi dua meter..
5. TERAS
WARUNG SRI
Warung bambu dengan ukuran 3x6
meter. Diterasnya terdapat bangku panjang Bawahnya masih berupa batu bata.
6. JALAN
PEDESAAN
Dengan jalan yang masih asli. Bukan
aspal atau batako. Tiap depn rumah dibatasi pohon, yang merupakan pagar
pembatas antara rumah dan jalan.
7. TERAS
RUMAH HANDOKO
Bentuknya tersnya sama dengan bentuk
teras Mia, hanya susunan meja kursinya yang berbeda. Meja ditengah, sedangkan
kursinya ditata saling berhadapan.
8. RUANG
TENGAH RUMAH HANDOKO
TV dan buku ditata sedemikian
rupa.karpet indah terbentang di depan TV.
9. RUMAH
KONTRAKAN HASAN
Ada lima rumah tipe 2x1 berjajar.
Halamannya luas karena merupakan tanah kosong.
10. RUMAH
MAKAN/KANTIN
Dindingnya dariMeja-meja itu ditata
dengan jarak yang lumayan jauh. Tanpa kursi, hanya dialasi karpet/lesehan.
SCENE 01. HALAMAN RUMAH
MIA -Siang
Pelaku : Mia, Rica
MIA DATANG NAIK SEPEDA, MEMBAWA
SETUMPUK BAHAN, YANG MERUPAKAN POTONGAN JAHITAN, DIIKAT PADA BONCENGAN
SEPEDANYA. RICA KELUAR RUMAH.
RICA
Banyak jahitannya, bu?
MEMBANTU MIA MELEPAS IKATAN PADA
BAHAN JAHITAN.
MIA
Lumayan…..ada 5 kodi, tapi harus
selesai dalam waktu seminggu.
RICA
Ibu bisa? Menyelesaikan 5 kodi dalam
waktu seminggu?
MIA
Insya Allah bisa….Kenapa? Mau
bantuin?
RICA
(MENGGELENG) Aku kan nggak bisa
jahit. Ibu mau mengajariku menjahit?
MIA
Tidak usah. Kamu konsentrasi belajar
saja. Biar pintar…lulus…siapa tahu ibu bisa membiayai kuliahmu, biar masa
depanmu lebih bagus. Tidak seperti ibu, hanya jadi buruh jahit.
RICA
Insya Allah bu……aku bisa kuliah agar
bisa jadi guru.
MIA
Guru? Kamu pingin jadi guru?
RICA
Iya…biar seperti dik
Handoko…kelihatan kalem dan bijaksana, gitu lho bu…..
MIA
(TERTAWA) Terlihat bijaksana itu
dari tingkah lakunya, bukan dari pekerjaannya. Tapi yang pasti, guru itu
pekerjaan mulia.Ibu sangat mendukungmu. Ayo angkat bareng!
MIA DAN RICA MENGANGKAT
BAHAN JAHITAN ITU KE DALAM RUMAH.
CUT TO
SCENE-02. INT. RUANG TENGAH RUMAH MIA –Siang
Pelaku : Mia, Rica, Handoko
MIA DAN RICA MELETAK BAHAN JAHITAN
DI LANTAI DEKAT MESIN JAHIT
HANDOKO (Out Sound)
Assalamu’alaikum……
MIA/ RICA
Wa”alaikum salam….
HANDOKO MASUK DAN DUDUK DI KURSI.
HANDOKO
Banyak jahitannya, Budhe?
MIA
Iya…lumayan. 5 kodi. Sudah pulang….?
HANDOKO
Sudah Budhe….wong sudah jam 3 sore
kok. 5 kodi itu berarti 100 celana ya, Budhe?
RICA
Coba pak guru….di hitung…20 x 5
berapa?
HANDOKO
(TERTAWA) Iya…iya…Cuma kadang tidak
masuk akal. 100 celana bisa selesai dalam waktu seminggu. Cepet sekali. Hei
(TERTUJU KE RICA) Aku kan bukan guru matematika, kalau kadang salah hitung, hal
yang lumrah, kan?
RICA
Iya….iya…walau kadang nggak masuk
akal, seorang guru nggak bisa menghitung 20 x 5. Tapi aku bisa memaklumi kok
(TERTAWA)
HANDOKO
Mulai ini…..mulai
mencari-cari
RICA
Mencari apa?
HANDOKO
Mencari kesalahanku….iya, kan?
RICA DAN MIA HANYA TERTAWA
MIA
Rica…katanya kamu mau ambil tempe
keripik. Jadi?
RICA
Jadi dong bu…..nanti aku sekalian
mengantarkan ke para penjual ya, bu?
MIA TERSENYUM SAMBIL MENGANGGUK.
RICA KE RUANG BELAKANG, SEBENTAR KEMUDIAN MUNCUL SAMBIL MEMBAWA WADAH KOTAK
BESAR UNTUK TEMPAT TEMPE KERIPIK.
RICA
Berangkat dulu, bu….(SALIM PADA MIA)
Ayo dik…mau ikut? (SALAMAN DENGAN HANDOKO)
HANDOKO
Naik sepeda?
RICA
Iya lah. Masa naik pesawat?
HANDOKO
Bagaimana kalau aku antar naik motor.
RICA
Makasih, nggak usah. Nanti jadi
kebiasaan, apa-apa minta diantar. Wong kalau dapat untung aku makan sendiri kok.
HANDOKO
Ya sudah…nanti untungnya dibagi dua.
RICA
Nggal la yau…..enak aja.
HANDOKO DAN MIA TERTAWA GELI.
RICA
Berangkat bu……
MIA
Iya, hati-hati
RICA BERJALAN KELUAR.
CUT TO
SCENE-03. EXT. JALAN PERKAMPUNGAN –Siang
Pelaku : Rica, Rohman.
RICA MENGAYUH SEPEDA, MEMBAWA
DAGANGANNYA PADA KOTAK BESAR, YANG DIIKAT DIBONCENGAN SEPEDA,
MELEWATI SEBUAH RUMAH BESAR, MILIK ROHMAN, PENJUAL MATERIAL,YANG SEDANG BERDIRI
DIHALAMAN RUMAHNYA, SEOLAH MENUNGGU RICA LEWAT.
ROHMAN
Berangkat, nduk…?
RICA
Eh iya, pak. Mari……
ROHMAN
Hati-hati di jalan…..nanti pulangnya
mampir, ya…….
RICA HANYA MENGANGGUK SAMBIL
TERSENYUM.
RICA (Naration)
Mampir? Dalam rangka apa? Malu, lah?
ROHMAN
Tunggu, nduk. Tunggu sebentar. Bapak
mau titip sesuatu buat ibumu.
(SETENGAH LARI KE DALAM RUMAH)
RICA
(BERHENTI) Mau titip apa, sich……?
ROHMAN KELUAR SAMBIL MEMBAWA
BUNGKUSAN DALAM PLASTIK KRESEK. DAN MENYODORKAN PADA RICA.
ROHMAN
Buat ibu, ya….?Oleh-oleh dari
Purwokerto. Bagaimana keadaan ibu? Sehat-sehat saja?
RICA
Alhamdulillah….sehat pak…(RAGU-RAGU
MENERIMA BUNGKUSAN ITU)
ROHMAN
Gantung di stang saja.
RICA (Naration)
(MENGANGGUK) Kenapa Om Rohman sangat
baik pada ibu? Siapa dia sebenarnya?
CUT TO
SCENE-04. EXT. TERAS WARUNG SRI -Siang
Pelaku : Rica, Sri
TAMPAK SRI, PEMILIK WARUNG SEDANG
MELAYANI PEMBELI. RICA MEMPARKIR SEPEDANYA.
RICA
Mbak Sri…..mau ambil berapa bungkus?
SRI
20 bungkus saja. Ca..besok kan hari
Minggu, kamu ngaterin tempe keripiknya pagi, ya.Jam 7an. Masalahnya siangnya
warung mau tutup. Aku mau kondangan ke kota.
RICA
Oke mbak…beres.
RICA MENGAMBIL20 BUNGKUS TEMPE
KERIPIK DAN MENYERAHKAN PADA SRI. LALU SRI MENGULURKAN UANG.
RICA
Mbak Sri…kenal pak..yang jualan
material disana?
SRI
Oh Rohman? Kenal. Neneknya sama
kakekku kakak-adik, jadi kami masih saudara jauh. Lha kenapa?
RICA
Itu istrinya kemana ya,
mbak? Aku kok nggak pernah lihat?
SRI
Sudah cerai. Waktu itu putrinya
masih bayi.
RICA
Terus putrinya ikut siapa, mbak?
SRI
Dibawa istrinya. Kira-kira usia
putrinya seimbang denganmu. Lha ada apa?
RICA
Nggak apa-apa. Cuma pingin tahu aja.
Orangnya baik…..
SRI
Iya. Dia memang orang baik.
CUT TO
SCENE- 05. INT. RUANG TENGAH RUMAH MIA -Siang
Pelaku : Mia, Rica,
MIA SEDANG MENJAHIT. RICA DATANG
SAMBIL MENENTENG WADAH TEMPE KERIPIK DAN BUNGKUSAN DARI ROHMAN.
RICA
Ada titipan dari pak Rohman.
(MELETAKAN DI SAMPING MIA)
MIA
Titipan apa?
MIA BERHENTI MENJAHIT DAN MEMBUKA
BUNGKUSAN ITU. RICA IKUT-IKUTA MELIHAT ISINYA.
RICA
Wouw…getuk goreng? Makanan
kesukaanku. Katanya oleh-oleh dari Purwokerto. Lha ke Purwokerto dalam rangka
apa, bu?
MIA
Meleketehe…..kenapa nggak tanya
langsung ke orangnya?
RICA
Ya malu lah, bu…..siapa tahu ibu
tahu.
DENGAN LAHAP RICA MAKAN GETUK GORENG.
RICA
Ngomong-ngomong, kenapa pak Rohman
sangat perhatian sama ibu?
MIA
Meleketehe juga….(TERTAWA) Kenapa
tadi tidak tanya ke orangnya?
RICA
Paling nggak mau terus terang. ibu
juga nggak mau terus terang, apalagi pak Rohman.
MIA
Belum tentu. (IKUT MAKAN) Enak
ya…..getuknya?
RICA HANYA MENGANGGUK SAMBIL MAKAN
GETUK GORENGNYA.
RICA (Naration)
Apa pak Rohman naksir ibu? Duda
naksir janda, cocok sekali (SENYUM)
CUT TO
SCENE-06. EXT. TERAS RUMAH HANDOKO –Sore
Pelaku : Handoko, Rica.
RICA SEDANG MENYAPU HALAMAN
RUMAHNYA. HANDOKO BERJALAN MENDEKATI DARI ARAH RUMAHNYA.
HANDOKO (Naration)
Rajin juga ini anak. Biasanya gadis
seusia dia sibuk utak-utik hp. Ini mengerjakan pekerjaan rumah, jualan tempe
keripik. Mandiri juga dia.
RICA
Hoe! Jangan melamun. Nanti cepat tua
HANDOKO.
Siapa yang melamun? Aku
memperhatikan kamu menyapu.
HANDOKO BERDIRI DIBELAKANG RICA YANG
MASIH MENYAPU.
HANDOKO
Inilah yang membuatku kagum padamu.
Kamu ini rajin juga mandiri.
RICA
Jee….ada laki-laki merayu kakak
sepupunya…..
HANDOKO
Bukan merayu, tapi mengatakan yang
sebenarnya. Jee….yang gr….(TERTAWA)
RICA
Siapa yang gr?
HANDOKO
Ya….si bawel, anak tunggal pakdhe
Sastro ini.
RICA
Bawel? Tadi memuji,
sekarang meledek. Heraan aku…
HANDOKO
Maksudku rajin tapi juga bawel….
RICA
Oh ya, aku kan anaknya pakdhe…tapi
usiaku kok dibawahnya dik Handoko 6 tahun, bagaimana ceritanya? Om Heru menikah
dulu atau sampai lama Ayah nggak punya anak?
HANDOKO
Dua-duanya. Dan sekalinya punya
putri, bawelnya..minta ampun.
RICA
Bilang bawel sekali lagi?
(MENGACUNGKAN SAPU LIDI)
HANDOKO HANYA TERTAWA GELI.RICA
MENYELESAIKAN PEKERJAANNYA.
HANDOKO
Kalau sudah selesai, ke halaman
sebelah sekalian.
RICA
Berani bayar berapa?
HANDOKO
Mintanya berapa? Aku bayar kontan.
RICA
Wiih….pak guru yang baru gajian,
sombong sekali…mbakso kek.
HANDOKO
Ayo! Aku dari tadi kan mau mengajak
mbakso. Sudah sana sapunya bawa masuk.
RICA
Oke. Lha halaman sebelah?
HANDOKO
Tidak usah. Tadi cuma bercanda.
RICA MEMBAWA MASUK SAPU LIDINYA.
HANDOKO PERGI DAN MUNCUL SAMBIL MENGENDARAI MOTORNYA. RICA YANG KELUAR RUMAH
LANGSUNG NAIK KE BONCENGAN. MIA DATANG SAMBIL MENENTENG SESUATU. BELUM SEMPAT
MIA BERTANYA, RICA SUDAH MENJELASKAN.
RICA
Mbakso bu….Diajak yang baru gajian.
HANDOKO MENGENDARAI MOTORNYA. MIA
MEMPERHATIKAN MEREKA.
MIA (Naration)
Kalau aku perhatikan, sepertinya
Handoko perhatian sekali pada Rica.
CUT TO
SCENE-07. INT. RUANG TENGAH RUMAH
MIA -Pagi
Pelaku : Mia, Rica, Handoko
MIA SEDANG MENJAHIT. HANDOKO
DUDUK SAMBIL TOPANG DAGU.
HANDOKO
Pagi-pagi kok sudah mulai menjahit,
Budhe?
MIA
Iya…..biar cepat selesai.(TERTAWA)
Memang ini pekerjaan Budhe….
RICA KELUAR SAMBIL
MEMBAWA KOTAK TEMPAT TEMPE KERIPIK.
RICA
Bu. Aku mau ambil tempe keripik
sekalian mengantarkan ke warung-warung.
HANDOKO
Waduh! Mumpung hari Minggu, mau
kuajak ke laut, kok malah mau mengantarkan tempe keripik. Biasanya sore…..
RICA
Iya…ada yang minta diantarkan pagi.
Katanya nanti siang warungnya mau tutup, mau kondangan ke kota. Ke laut gampang
Minggu depan. Ocre….?
HANDOKO TAMPAK KECEWA.
MIA
Ke laut nanti siang juga tidak
apa-apa, habis mengantarkan tempe keripik.
HANDOKO
Oh iya…..ya Budhe? Kok tidak
terpikir. (TERTAWA RIANG)
RICA
La, di laut ada apa, Dik?
Kok, sepertinya penting sekali?
HANDOKO
Ya tidak apa-apa. Cuma pingin
reflesing bareng kamu saja. Tak lebih dan tak kurang.
RICA
Kurang sedikit juga nggak
apa-apa.(TERTAWA) Ya udah……aku berangkat dulu bu…..
RICA SALIM DENGAN MIA DAN SALAMAN
DENGAN HANDOKO.
CUT TO
Mentari yang hampir tenggelam......
BalasHapusBagus. Mengenai penyesalan Ayah yang pernah meninggalkan istri dan anaknya. Dan ingin berkumpul kembali.tapi ternyata tiada maaf baginya......
Begitulah, tidak semua kesalahan bisa dimaafkan.
oke......silahkan.
HapusMentari yang hampir tenggelam......
BalasHapusBagus. Mengenai penyesalan Ayah yang pernah meninggalkan istri dan anaknya. Dan ingin berkumpul kembali.tapi ternyata tiada maaf baginya......
Begitulah, tidak semua kesalahan bisa dimaafkan.